Kuketuk pintu rumahmu pagi ini dengan
sekuntum mawar merah di tangan
Kukira cuma ia yang bisa merangkum makna
dalam tiap kelopaknya
Sebab hari ini kiranya makna itu
terhambur, tercerai dalam hingar-bingar artifisial
yang cuma datang hari ini dan hari ini saja
Ah, engkau tak ada di dalam
Ah, bahkan kau pun tak diberi kesempatan
untuk berhenti barang
(
Read more... )